Dirjenkes

Pada 1 April 1965 berdasarkan Keputusan Men/Pangau No. 57/1965, Direktorat Kesehatan Personel berubah menjadi Direktorat Kesehatan (Dirhat) yang berada di bawah DEMIN yang membawahi 3 asisten, yaitu: AD HAP (Asisten Direktur Kesehatan Penerbang), AD HUM (Asisten Direktur Kesehatan Umum), AD PEH (Asisten Direktur Perlengkapan Kesehatan). Satu tahun kemudian, keluar lagi Keputusan Men/Pangau No. 45/1966 dan No. 116/1966 tanggal 14 November 1966 tentang perubahan Direktorat Kesehatan (Dirhat) menjadi Direktorat Jenderal Kesehatan (Ditjenkes) yang dikepalai oleh seorang Dirjenkes dan membawahi: ROKESUM (Biro Kesehatan Umum), ROKESCHUS (Biro Kesehatan Chusus), ROBINKES (Biro Pembinaan Kesehatan), ROBANGKES (Biro Pengembangan Kesehatan). Pada era inilah terbentuk kesehatan KOWILU (Satkes 010 s.d. Satkes 070) yang diperbantukan ke Kowilu/Para Dansatkes membawahi Gugus Kesehatan Lanuma (Misalnya Guskes O11 dsb).
Dirjenkes pertama adalah Komodor Muda Udara dr. Suyoso Sumodimedjo dan Wadirjenkes adalah dr. Soenaryo. Disaat inilah untuk pertama kalinya ada badge kesehatan AURI dengan motto “Carotama Amarta”. Pada era ini juga digelar berbagai operasi pembinaan kesehatan personel bersandi Operasi Temulawak, Operasi Beras Kencur dan Operasi Cabe Lempuyang. Operasi ini dinilai sukses dan kemudian menjadi cikal bakal pemeriksaan kesehatan pejabat pemerintah yang dikelola Depkes dan Puskes TNI sampai saat ini. ‘ Kemudian pada tahun 1970, sesuai Keputusan Kasau No. 38/1970 struktur organisasi Ditjenkes disempurnakan dengan membawahi: Ass. Tjanbang, Ass. Kesrat, Ass. Kesprev,dan Ass. Bin.